kabardunia.id- Keputusan Indonesia untuk resmi bergabung dengan kelompok BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) telah memunculkan berbagai reaksi, terutama dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya. Setelah berbulan-bulan spekulasi, Indonesia akhirnya menjadi anggota baru dalam kelompok yang dipimpin oleh Rusia dan China ini.
Latar Belakang Indonesia Gabung BRICS:
Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki pengaruh yang besar di kawasan tersebut. Bergabungnya Indonesia dengan BRICS dianggap sebagai langkah strategis, mengingat dinamika geopolitik global yang semakin terpolarisasi.

Sikap Amerika Serikat dan Sekutu Indonesia bergabung BRICS :
Reaksi AS dan negara-negara Barat terhadap bergabungnya Indonesia dengan BRICS tidak bisa dianggap enteng. AS, yang selama ini menjadi sekutu dekat Indonesia, menyatakan keprihatinannya mengenai peningkatan kedekatan Indonesia dengan Rusia dan China. Amerika Serikat dan sekutunya telah lama memantau dengan cermat ekspansi pengaruh China dan Rusia di kawasan Asia-Pasifik, dan bergabungnya Indonesia dengan BRICS dipandang sebagai potensi ancaman bagi keseimbangan kekuatan global yang lebih condong ke blok Barat. Meski demikian, AS berupaya untuk menjaga hubungan baik dengan Indonesia, yang masih merupakan mitra penting di kawasan.
Dampak Terhadap Diplomasi Indonesia:
Indonesia bergabung BRICS jelas akan mempengaruhi dinamika diplomasi Indonesia. Di satu sisi, Indonesia akan mendapat manfaat dari akses yang lebih besar ke pasar ekonomi BRICS yang besar dan beragam. Di sisi lain, Indonesia harus menavigasi tantangan diplomatik dengan negara-negara Barat, terutama yang khawatir dengan pengaruh China dan Rusia.
Reaksi Global:
Di tingkat global, reaksi terhadap keanggotaan Indonesia dalam BRICS bervariasi. Negara-negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin menyambut baik tambahan anggota ini sebagai langkah positif menuju diversifikasi kekuatan ekonomi dunia.
Kesimpulan:
Bergabungnya Indonesia dengan BRICS menandai perubahan besar dalam peta geopolitik global, yang membawa dampak langsung pada hubungan Indonesia dengan AS dan negara-negara Barat lainnya. Meskipun AS dan sekutunya melihat langkah ini dengan kecemasan, Indonesia tetap memegang kebijakan luar negeri yang independen, yang bertujuan untuk menguntungkan kepentingan nasional. Ke depan, Indonesia akan terus menyeimbangkan hubungan antara negara-negara besar, memanfaatkan posisi strategisnya di kawasan Asia Tenggara.
Lebih Banyak
“Dikhawatirkan Ukraina, Salah Satunya Dapat Ciptakan Tsunami”
3 Senjata Rusia Selama konflik yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, senjata-senjata canggih Rusia telah menjadi ancaman besar bagi pasukan...
“Militer Israel Serang Gaza Setelah Gencatan Senjata Dilanggar”
Militer Israel kembali melancarkan serangan udara di Gaza setelah pelanggaran gencatan senjata yang baru saja disepakati. Serangan ini semakin memperburuk...
“William Yarber: Profesor Seks dengan Teori Percintaan yang Mendunia”
William Yarber, seorang profesor dan ahli di bidang seksualitas manusia, telah mengembangkan teori percintaan yang kini digunakan di seluruh dunia....
Maia Estianty Bocorkan Konsep Pernikahan Al Ghazali, Tak Akan Dampingi di Pelaminan
Konsep Pernikahan Al Ghazali semakin menjadi perbincangan hangat. Baru-baru ini, sang ibunda, Maia Estianty, membocorkan konsep pernikahan putra sulungnya tersebut....
Pangeran Harry Tidak Ingin Punya Anak Lagi dengan Meghan Markle?
Pangeran Harry tidak tambah anak! Kabar terbaru dari keluarga Kerajaan Inggris kembali menjadi perbincangan hangat. Pangeran Harry dikabarkan tidak ingin...
Vadel Badjideh Terancam 15 Tahun Penjara Usai Jadi Tersangka
Vadel Badjideh Terancam 15 Tahun Penjara Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan dan hukum. Vadel Badjideh resmi ditetapkan sebagai tersangka...