
Murid Valentino Rossi Nikmati Keindahan Sirkuit Mandalika, Bagnaia Tampilkan Aksi Memukau
kabardunia.id- Sirkuit Mandalika kembali menjadi sorotan setelah para pembalap MotoGP, termasuk murid-murid Valentino Rossi dan Francesco Bagnaia, menikmati keindahan dan tantangan dari trek legendaris ini. Mandalika, yang terletak di Lombok, Indonesia, memang menawarkan keindahan alam yang mempesona serta sirkuit yang menantang bagi para pembalap. Dalam sesi latihan dan balapan, Bagnaia, salah satu pembalap Ducati yang dikenal dengan skill luar biasa, memukau para penggemar dengan kemampuannya menguasai sirkuit yang cukup teknikal ini.
Murid Rossi: Menghargai Keindahan Mandalika
Beberapa pembalap muda yang pernah dilatih oleh Valentino Rossi, seperti Marco Bezzecchi dan Luca Marini, turut merasakan pengalaman luar biasa di Sirkuit Mandalika. Mereka tak hanya menikmati tantangan yang diberikan oleh lintasan, tetapi juga keindahan alam sekitar yang menjadi ciri khas Lombok. “Sirkuit Mandalika luar biasa, selain menantang, pemandangannya juga sangat indah. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga,” ujar Bezzecchi setelah sesi latihan. Pemandangan pantai yang menghadap langsung ke trek membuat Mandalika menjadi salah satu sirkuit paling menarik di kalender MotoGP.

Bagnaia: Menunjukkan Skill Tinggi
Sementara itu, Francesco Bagnaia, juara dunia MotoGP 2022, menunjukkan skill tinggi dalam mengatasi Sirkuit Mandalika. Pembalap asal Italia ini tampak sangat nyaman menguasai tikungan demi tikungan di trek yang sering kali memberikan tantangan bagi pembalap. “Mandalika adalah sirkuit yang unik. Kecepatan dan teknik harus seimbang di sini. Ini adalah tantangan tersendiri,” ujar Bagnaia usai sesi latihan.
Bagnaia yang memiliki gaya balap agresif namun terkontrol, membuktikan bahwa kecepatan dan teknik adalah kunci di Mandalika. Ia menampilkan beberapa lap yang sangat impresif, memberikan gambaran bahwa dirinya siap bersaing di puncak pada balapan MotoGP berikutnya.
Sirkuit Mandalika: Keindahan dan Tantangan
Sirkuit Mandalika, yang dibangun dengan standar internasional, memang memiliki ciri khas tersendiri. Dengan 17 tikungan yang terdiri dari kombinasi kanan dan kiri, trek ini menuntut para pembalap untuk memiliki keseimbangan antara kecepatan dan kontrol. Tak hanya itu, kondisi angin yang bisa berubah-ubah juga menjadi faktor penting yang harus diperhitungkan para pembalap saat melintasi trek ini.