
“Bolsonaro Berjanji Tarik Brasil dari BRICS dan WHO Jika Terpilih Lagi”
Jair Bolsonaro, mantan Presiden Brasil yang dikenal dengan sikap kontroversialnya di panggung internasional, kembali mencuatkan rencananya untuk menarik Brasil dari dua organisasi besar global: BRICS dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Langkah ini tentu memicu perdebatan sengit, mengingat Brasil memiliki peran penting di kedua forum internasional tersebut.
BRICS: Aliansi Ekonomi yang Dipertanyakan Bolsonaro
BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, adalah kelompok ekonomi besar yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sejak pertama kali dibentuk, BRICS telah menjadi wadah penting bagi negara-negara berkembang untuk bersatu dalam menghadapi dominasi ekonomi negara-negara Barat.
Sebagai seorang populis konservatif, telah lama menegaskan bahwa Brasil harus mengurangi ketergantungan pada negara-negara besar yang dianggapnya memiliki agenda yang merugikan bagi negara berkembang.

WHO: Sikap Kontroversial terhadap Organisasi Kesehatan Dunia
Selain BRICS, Bolsonaro juga menegaskan bahwa jika kembali menjabat, ia akan menarik Brasil dari WHO. Bolsonaro dikenal menentang kebijakan lockdown dan pembatasan sosial yang diterapkan di banyak negara, termasuk yang direkomendasikan oleh WHO.
Menurut Bolsonaro, WHO terlalu mendikte kebijakan kesehatan negara-negara anggotanya, dan ia berpendapat bahwa organisasi tersebut terlalu berfokus pada agenda-agenda global yang tidak selalu sesuai dengan situasi di Brasil. Bolsonaro menginginkan kebijakan kesehatan yang lebih bebas dari intervensi luar dan lebih fokus pada kepentingan dalam negeri.
Respon Dunia terhadap Pernyataan Bolsonaro
Pernyataan mengenai penarikan Brasil dari BRICS dan WHO memicu reaksi beragam, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Banyak pengamat internasional yang mengkhawatirkan langkah ini bisa membuat Brasil semakin terisolasi di arena global.
Kesimpulan
Namun, langkah ini akan membawa Brasil pada tantangan baru dalam membangun kembali hubungan diplomatik dan ekonominya di panggung global.