
Dua Pendaki Wafat di Carstensz, Fiersa Besari Jadi Saksi Badai
Dua Pendaki Perempuan Wafat di Carstensz, Fiersa Besari Jadi Saksi Badai Maut
Gunung Carstensz, puncak tertinggi di Indonesia, kembali menelan korban jiwa. Dua pendaki perempuan dilaporkan meninggal dunia dalam ekspedisi di tengah badai hebat yang melanda kawasan tersebut. Kejadian tragis ini turut disaksikan oleh penyanyi sekaligus pendaki, Fiersa Besari, yang berada di lokasi saat peristiwa terjadi.
Tragedi di Ketinggian Carstensz dua-pendaki
Pendakian Gunung Carstensz selalu menjadi tantangan berat bagi para pendaki karena cuaca ekstrem yang sulit diprediksi. Pada awal Maret 2025, sekelompok pendaki termasuk dua perempuan yang kini menjadi korban, mencoba menaklukkan puncak setinggi 4.884 meter ini. Sayangnya, cuaca yang awalnya cukup bersahabat berubah drastis ketika badai tiba-tiba menerjang.
Menurut laporan, badai membawa angin kencang serta suhu dingin yang ekstrem. Kedua pendaki mengalami hipotermia sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia di tengah perjalanan turun. Tim penyelamat yang berusaha memberikan pertolongan juga mengalami kesulitan karena kondisi cuaca yang semakin memburuk.

Kesaksian Fiersa Besari dua-pendaki
Fiersa Besari, yang dikenal sebagai penyanyi dan penulis petualangan, juga berada di jalur pendakian Carstensz saat kejadian berlangsung. Melalui unggahan di media sosial, ia mengungkapkan kesedihannya atas tragedi ini.
“Kami semua berjuang melewati badai, tapi alam memiliki kekuatannya sendiri. Saya turut berduka atas kepergian dua rekan pendaki. Semoga ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesiapan dan kewaspadaan saat mendaki,” tulisnya.
Peringatan untuk Pendaki Gunung
Tragedi ini menjadi pengingat bagi para pendaki bahwa persiapan matang sangat diperlukan sebelum mendaki gunung dengan medan ekstrem seperti Carstensz. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
Pemantauan Cuaca – Jangan pernah mengabaikan prakiraan cuaca sebelum dan saat pendakian.
Perlengkapan Lengkap – Pastikan membawa pakaian yang sesuai dengan suhu ekstrem dan peralatan darurat.
Fisik dan Mental yang Kuat – Kondisi tubuh yang prima sangat penting untuk menghadapi medan berat dan cuaca ekstrem.
Pemandu Berpengalaman – Selalu mendaki dengan pemandu yang mengenal medan agar dapat mengambil keputusan cepat dalam situasi darurat.
Kesimpulan
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi dunia pendakian di Indonesia. Carstensz adalah salah satu gunung paling berbahaya, dan setiap pendaki harus benar-benar mempersiapkan diri sebelum mencoba menaklukkannya. Semoga kedua pendaki perempuan yang gugur dalam badai ini mendapat tempat terbaik, dan semoga tragedi serupa tidak terulang di masa depan.