
Sri Mulyani: Defisit APBN Masih Terkendali, Belum Pertengahan 2025
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi kekhawatiran terkait defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia menegaskan bahwa kondisi fiskal Indonesia masih terkendali dan mengingatkan agar publik tidak tergesa-gesa dalam menilai angka defisit saat ini. “Ojo kesusu, ini belum pertengahan 2025,” ujarnya.

Defisit APBN dalam Kondisi Aman Sri Mulyani
Sri Mulyani menjelaskan bahwa meskipun terdapat tekanan pada anggaran negara, defisit masih dalam batas yang wajar. Pemerintah terus berupaya menjaga keseimbangan antara belanja dan pendapatan negara agar tetap sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Menurutnya, dinamika ekonomi global dan domestik memang mempengaruhi penerimaan negara, namun berbagai strategi telah disiapkan untuk memastikan defisit tidak melebar di luar kendali.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Defisit Sri Mulyani
Ada beberapa faktor yang turut berperan dalam fluktuasi defisit APBN, antara lain:
- Penerimaan Negara
Pendapatan negara dari pajak dan sektor lainnya masih menjadi faktor utama dalam menjaga kestabilan anggaran. Kinerja penerimaan ini akan terus dipantau dan dioptimalkan. - Belanja Pemerintah
Pengeluaran negara untuk berbagai program pembangunan, subsidi, dan bantuan sosial turut mempengaruhi tingkat defisit. Pemerintah akan memastikan bahwa setiap belanja tetap produktif dan efisien. - Kondisi Ekonomi Global
Faktor eksternal seperti harga komoditas, inflasi global, serta kebijakan moneter negara-negara besar juga berdampak pada kesehatan fiskal Indonesia. - Nilai Tukar dan Suku Bunga
Fluktuasi rupiah terhadap dolar AS serta perubahan suku bunga global bisa mempengaruhi beban utang negara dan belanja pemerintah.
Strategi Pemerintah Menjaga Stabilitas Fiskal
Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah memiliki berbagai strategi untuk menjaga APBN tetap sehat, di antaranya:
- Meningkatkan efisiensi dalam belanja negara.
- Mengoptimalkan penerimaan pajak melalui reformasi perpajakan.
- Menjaga stabilitas nilai tukar dan daya beli masyarakat.
- Menyesuaikan kebijakan fiskal dengan kondisi ekonomi yang berkembang.
Kesimpulan
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga defisit APBN tetap dalam batas yang terkendali. Sri Mulyani mengingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan berlebihan mengenai defisit saat ini, mengingat 2025 masih jauh. Dengan kebijakan yang tepat, ekonomi Indonesia diharapkan tetap stabil dan mampu menghadapi tantangan global.