Daftar Respons Negara-Negara terhadap Donald Trump, dari Thailand hingga China

Jakarta – Kebijakan dan pernyataan kontroversial Donald Trump selama menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat telah memicu berbagai reaksi dari negara-negara di seluruh dunia. Beberapa negara menyambut baik kebijakan Trump, sementara yang lain justru menentangnya. Berikut adalah daftar respons negara terhadap kepemimpinan dan kebijakan Trump, mulai dari Thailand hingga China.

1. Thailand: Sikap Hati-hati terhadap Trump Daftar Respons Negara

Thailand, sebagai salah satu sekutu tradisional AS di Asia Tenggara, menanggapi kebijakan luar negeri Trump dengan sikap hati-hati. Pemerintah Thailand berusaha menjaga hubungan baik dengan AS di bawah kepemimpinan Trump, terutama dalam hal ekonomi dan pertahanan.

Namun, ketegangan sempat muncul ketika AS di bawah Trump menekan Thailand untuk mengurangi hubungan dagang dengan China, yang merupakan mitra dagang utama Thailand.

2. China: Perang Dagang yang Memanas

China adalah salah satu negara yang paling keras menentang kebijakan Trump, terutama dalam perang dagang yang dimulai sejak 2018. Trump memberlakukan tarif tinggi terhadap barang-barang impor dari China, yang kemudian dibalas oleh China dengan kebijakan serupa.

Ketegangan antara AS dan China juga meningkat dalam isu Huawei, Laut China Selatan, hingga pandemi COVID-19. Trump berulang kali menyebut COVID-19 sebagai “virus China,” yang semakin memperburuk hubungan kedua negara.

3. Iran: Permusuhan Terbuka Daftar Respons Negara

Iran mungkin adalah negara yang paling vokal dalam menentang Trump. Pada 2018, Trump menarik AS keluar dari Perjanjian Nuklir Iran (JCPOA) dan menerapkan sanksi ekonomi yang lebih berat terhadap Iran.

Ketegangan semakin meningkat ketika Trump memerintahkan pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani pada awal 2020, yang hampir menyebabkan perang terbuka antara AS dan Iran.

4. Jerman: Kekecewaan terhadap Trump

Sebagai pemimpin Uni Eropa, Jerman merasa frustrasi dengan kebijakan Trump, terutama dalam hal perdagangan dan NATO. Trump beberapa kali mengecam Jerman karena dianggap tidak berkontribusi cukup dalam aliansi NATO, serta menerapkan kebijakan tarif terhadap barang-barang Uni Eropa.

Kanselir Angela Merkel dan Trump memiliki hubungan yang kurang harmonis, dengan Merkel beberapa kali mengkritik kebijakan unilateral Trump yang dianggap merugikan hubungan transatlantik.

5. Rusia: Relasi yang Rumit

Meskipun Trump sering dituduh memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, hubungan AS-Rusia tetap mengalami ketegangan.

Sanksi ekonomi yang diterapkan AS terhadap Rusia tetap berlaku di era Trump, terutama terkait dengan aneksasi Krimea dan intervensi Rusia dalam pemilu AS. Meski demikian, ada juga momen di mana Trump terlihat ingin memperbaiki hubungan dengan Moskow, meskipun mendapat banyak kritik dari dalam negeri.

6. Korea Utara: Pertemuan Bersejarah dengan Kim Jong-un

Salah satu momen paling unik dari kebijakan luar negeri Trump adalah pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Trump menjadi presiden AS pertama yang bertemu langsung dengan pemimpin Korea Utara dalam KTT Singapura 2018. Meskipun pertemuan ini menghasilkan janji denuklirisasi, pada akhirnya hubungan AS-Korea Utara kembali memburuk karena kurangnya kesepakatan konkret.

Kesimpulan Daftar Respons Negara

Donald Trump adalah salah satu presiden AS yang paling kontroversial dalam kebijakan luar negerinya. Beberapa negara meresponsnya dengan diplomasi hati-hati, sementara yang lain secara terbuka menentangnya.

Kini, setelah Trump tidak lagi menjabat, banyak negara yang mencoba menyesuaikan kembali kebijakan luar negeri mereka dengan AS. Namun, dampak kebijakan Trump masih terasa di berbagai belahan dunia hingga saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *